Menghadapi Anak yang Berbohong

Menghadapi Anak yang Berbohong

Orangtua dapat menghadapi anak yang berbohong dengan cara-cara berikut.

Menghadapi Anak yang Berbohong


Hindari kemarahan yang tidak perlu

Salah satu alasan anak berbohong adalah agar ia tidak dimarahi. Oleh karena itu, hindari luapan amarah yang tidak perlu, apalagi memarahi anak di depan banyak orang terutama di hadapan teman-temannya karena hal ini dapat menjatuhkan harga dirinya. Sebagai orangtua, Anda disarankan untuk bersikap lebih dewasa dalam menemukan sumber masalah, dan bukan langsung menghakimi dengan kemarahan. Dengan menemukan sumber masalah, Anda dapat memberikan nasihat kepada anak dengan tenang dan amarah.

Tanamkan rasa percaya diri yang kuat

Berikan kata-kata motivasi yang kuat dan saran yang membangun ketika ia melakukan kesalahan.


Ajarkan kesederhanaan dan rasa syukur

Mengajarkan kesederhanaan dan rasa syukur tidak sulit kok Bunda, cukup ajari anak jauhi gaya hidup konsumtif, dan tidak banyak mengeluh walau sedang menghadapi kesulitan. Hal kecil ini berdampak besar bagi pertumbuhan ego anak Anda nantinya. Dan ketika menghadapi situasi antar teman dimana saling menunjukkan siapa yang punya mainan terbaru dan terbagus, anak Anda dengan sendirinya tidak terpengaruh karena sudah merasa cukup. Keinginan untuk memiliki tentu ada, ya nama nya juga manusia ya Bunda. Namun, pola asuh anak dengan mengajari ia kesederhanaan dan rasa syukur akan menjaga ia untuk tidak terpikir memiliki mainan baru dan bagus tersebut dengan segala cara hingga ego dia terpenuhi.


Jaga kepercayaan anak terhadap orangtua

Menceritakan keburukan anak kepada orang lain atau teman dekat Anda dengan tujuan hanya untuk mengeluarkan kekesalan hanya akan berdampak buruk bagi hubungan antara anak dan orangtua. Apalagi, jika anak juga mendengar percakapan Anda. Hal ini akan membuat anak makin tidak percaya diri dan cenderung berbohong untuk memperbaiki citra dirinya.


Menjadi teladan kejujuran

Seringkali dalam kehidupan sehari-hari orangtua ikut mengajari anaknya untuk berbohong tanpa disadari. Sebagai contohnya: “Nak, nanti jika Tante Iis telepon dan tanya mau dibawakan makanan apa, bilang saja kamu sudah makan ya! Biar nanti Ibu yang belikan makan disini dan kita makan bersama.” Padahal, sebetulnya si anak belum makan. Hal ini biasa tanpa disadari dilakukan hanya karena ada perasaan sungkan. Dan ia merasa senang jika Kakek dan Nenek nya datang dan membawakan makanan. Hal-hal kecil seperti ini lah yang tanpa disadari bahwa sebetulnya orangtua sedang mengajari anak berbohong. Untuk contoh sebelumnya, sebaiknya sampaikan demikian ke si anak: “Nak, nanti jika Tante Iis telepon dan tanya mau dibawakan makanan apa, bilang ya jangan repot dan datang saja dulu, nanti kita pilih sama-sama di rumah.”


Jelaskan dampak negatif dari berbohong

Ungkapkan dengan kata dan sikap, misalkan: “Mama / Papa sedih jika kamu berbohong.”


Berfantasi tidak sama dengan berbohong

Ketika anak-anak sedang bercerita fantasi mereka, terkadang ada hal-hal yang tidak masuk akal. Jangan potong cerita mereka lalu menuduhnya bahwa ia sedang berbohong. Berfantasi tidaklah berbohong, dan adalah hal yang umum bagi anak yang sedang berkembang jika ia memiliki imajinasi dan khayalan yang banyak. Malahan, imajinasi merupakan bagian terpenting dalam pertumbuhan anak. Yang dapat Anda lakukan adalah, arahkan imajinasi anak ke arah yang lebih baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?