Sunat Pada Bayi Laki-laki dan Perempuan Serta Cara Merawat Luka Sunat

Sunat Pada Bayi Laki-laki dan Perempuan Serta Cara Merawat Luka Sunat

0 comments

Tujuan artikel ini memberikan informasi tentang Sunat Pada Bayi Laki-laki dan Perempuan Serta Cara Merawat Luka Sunat​.

Secara medis, tidak ada patokan tentang usia yang paling tepat untuk sunat. Apabila masih terlalu kecil, tentu penis juga kecil sehingga sunat akan lebih sulit untuk dilakukan. Usia sunat dapat disesuaikan sendiri oleh kehendak orangtua atau anaknya sendiri.

Pada Bayi Laki-laki

Jika Anda mempunyai anak laki-laki dan belum disunat, perhatikan gambar dibawah ini. Apabila penis anak seperti gambar di sebelah kanan yakni kulup penis tertutup rapat dan tidak bisa ditarik (fimosis), maka sunat adalah solusi mutlak. Namun, jika memang penis anak seperti gambar di sebelah kiri dan terlihat normal, sunat juga tidak ada salahnya karena bermanfaat untuk mengurangi infeksi saluran kemih dan infeksi menular lainnya pada anak laki-laki.

Sunat Pada Bayi Laki-laki


Pada Bayi Perempuan

Sunat pada perempuan dilandasi oleh kepercayaan dan kebiasaan, tidak ada indikasi medis untuk sunat pada perempuan. Dan bila ingin dilakukan sunat pada bayi perempuan, pastikan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan dilakukan secara steril.

Di Indonesia, sunat perempuan dilakukan dengan cara mengores kulit yang menutupi bagian depan klitoris dengan menggunakan jarum steril tanpa melukainya. Dan peraturan menteri kesehatan RI soal sunat perempuan telah dicabut. Saat ini, pihak kementerian kerap melakukan edukasi dan sosialisasi kepada tenaga medis bahwa sunat perempuan tidak ada manfaatnya. Apabila ada tenaga medis yang tetap melakukan sunat perempuan, tidak ada sanksi yang akan diberikan karena tidak ada aturannya.


Cara Merawat Luka Sunat

Saat ini masih belum umum jika anak laki-laki yang baru lahir disunat ketika ia masih bayi. Namun, dalam kondisi dimana bayi laki-laki Anda wajib disunat karena fimosis, maka simak cara merawat luka sunat berikut.

Sunat modern biasa menggunakan benang yang sudah tidak perlu dilepas karena akan menyatu dengan kulit, dan akan memudahkan perawatan luka setelah sunat. Tinggal, yang perlu Anda cermati adalah agar luka setelah sunat tersebut tidak infeksi dan cepat sembuh, dan dapat dilakukan perawatan berikut ini:

  • Jaga agar luka sunat tetap kering. Apabila bayi atau anak pipis, basuhlah penis dengan air hangat, kemudian keringkan dengan kain kering bersih, setelahnya pakaikan popok atau celana yang kering, bersih, dan agak longgar (agar terhindari dari gesekan dan iritasi serta memberikan ventilasi cukup sehingga luka cepat kering).
  • Kain kasa yang menutupi luka sunat harus diganti minimal sebanyak tiga kali sehari, yaitu setelah mandi pagi, sore, dan ketika mau tidur. Bila kain kasa penutup luka basah, segeralah ganti dengan yang baru dan kering.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?