Sindrom Flu Singapura Atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut

Sindrom Flu Singapura Atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut

0 comments

Sindrom flu singapura atau penyakit tangan, kaki, dan mulut dalam bahasa inggris adalah Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, dan muncul bercak merah.

Sindrom Flu Singapura Atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut

Sindrom flu singapura atau penyakit tangan, kaki, dan mulut dalam bahasa inggris biasa disebut Hand, Foot, and Mouth disease (HFMD) merupakan infeksi yang ditularkan oleh virus. Umumnya ditemukan bercak atau bintil atau ruam merah pada tangan, kaki, dan mulut penderita. Masa inkubasi virus ini adalah 4 – 6 hari, dan termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya ketika daur atau siklus hidup virus yang menjangkiti tubuh penderita telah selesai. Sindrom ini bukan penyakit kuku dan mulut yang menyerang ternak sapi, domba, dan babi.

Penyakit ini dikenal dengan nama Flu Singapura oleh orang Indonesia karena kasus Penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut (Hand, Foot, and Mouth Diesase – HFMD) ini sempat mewabah di Singapura pada tahun 2008, dan banyak mendapatkan perhatian semenjak wabah tersebut terjadi. Kira-kira setahun kemudian, penyakit ini pun mulai menyebar di Indonesia.

Lalu, ketika anak Anda terkena penyakit ini, mungkin pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada Anda adalah apa yang menyebabkan anak Anda bisa terjangkit penyakit ini? Jawaban atas pertanyaan itu akan terjawab setelah membaca lanjut, jadi silahkan baca lebih lanjut.


Gejala Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut

Tanda dan gejala sindrom ini adalah sebagai berikut:

  • Demam tinggi
  • Muncul bercak atau bintil atau ruam merah pada tangan, kaki, dan mulut penderita
  • Sakit tenggorokan
  • Luka atau sariawan pada gusi dan sekitar mulut
  • Nafsu makan menurun
  • Jarang, namun bisa terjadi, penderita menjadi dehidrasi karena rasa ketidaknyamanan pada mulut
  • Ukuran bintil, bercak, atau ruam merah lebih kecil daripada cacar air, oleh karenanya mudah dibedakan dengan cacar air.
Gejala Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut

Urutan pada umumnya ditemukan pada penderita adalah sebagai berikut:

  • Didahului dengan demam, nafsu makan menurun, lemas (merasa tidak enak badan), nyeri tenggorokan, dan terkadang nyeri perut dan nyeri kepala. 
  • Satu sampai dua hari kemudian, timbul sariawan di rongga mulut yang biasanya terletak di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi.
  • Selanjutnya, dalam 1-2 hari, muncul ruam (bercak kemerahan) yang kadang-kadang disertai dengan vesikel (lenting kecil berisi cairan) dengan lokasi khas pada telapak tangan dan telapak kaki, serta dapat mengenai pula daerah bokong dan daerah kemaluan. Ruam tersebut pada umumnya tidak terasa nyeri atau gatal. 
  • Biasa memiliki gejala yang khas, namun bisa juga hanya bergejala ruam atau sariawan saja.


Penularan Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (Hand, Foot, and Mouse Disease – HFMD)

Penyakit ini ditularkan lewat:

  • Kontak langsung dengan penderita melalui cairan yang keluar dari hidung ketika batuk, bersin, air liur, dan cairan yang berasal dari bintil, atau bercak, atau ruam merah.
  • Kontak tidak langsung dengan penderita melalui permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh air liur pada sendok makan, kursi, meja, atau oleh urin dan kotoran penderita (tinja).

Saat yang paling menular oleh si penderita adalah di minggu awal ketika penderita mulai terjangkit penyakit ini. Penyakit ini tidak ditularkan lewat hewan dan tidak dapat menular kepada hewan.

Pada beberapa orang dewasa terkadang tidak ditemukan adanya gejala, namun harap berhati-hati karena virus ini pun bisa terbawa dan ditularkan kepada anak atau orang lain yang tubuhnya belum memiliki kekebalan terhadap virus ini. Pada kondisi ini, penularan terjadi melalui tubuh orang dewasa yang sehat dan kebal akan virus ini, namun sebelumnya terkontaminasi oleh cairan atau kotoran si penderita, yang kemudian melakukan kontak langsung dengan anak sehat yang belum memiliki kekebalan tubuh akan virus ini.


Nah, sekarang sudah terjawab pertanyaan “Mengapa si kecil bisa terjangkit penyakit ini?” ya. Mari terus baca untuk ketahui dampaknya pada janin, komplikasi, bagaimana cara mengobati dan mencegahnya.


Dampak Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (Hand, Foot, and Mouse Disease – HFMD) Pada Janin

HFMD sering ditemukan pada anak-anak kurang dari 10 tahun. Pada orang dewasa umumnya sudah ada kekebalan alami yang terbentuk karena terkena selama masa kanak-kanak atau sudah pernah vaksin MMR. Memang ditemukan kemiripan antara virus flu singapura dengan virus campak, gondongan, dan rubella yang ada pada vaksin MMR.

Masih tidak ada bukti kuat bahwa dampak penyakit ini pada janin selama kehamilan berhubungan dengan komplikasi seperti aborsi spontan atau cacat bawaan. Namun, apabila bayi dilahirkan dari seorang ibu yang menderita Flu Singapura, maka bayi yang akan dilahirkan pun memiliki resiko yang tinggi untuk dapat terjangkit penyakit ini pasca persalinan. Namun biasanya, bayi yang baru lahir tersebut memiliki penyakit ringan. Jarang, bayi yang baru lahir bisa mengalami infeksi luar biasa yang melibatkan organ-organ vital seperti hati, jantung, dan otak, yang bisa berakibat fatal.


Komplikasi Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut

Pada beberapa kasus, berikut adalah komplikasi penyakit ini:

  • Dehidrasi yang disebabkan oleh sariawan atau luka dalam mulut dan tenggorokan sehingga menyebabkan penderita tidak mau minum banyak air, padahal tubuhnya sedang membutuhkan banyak air.
  • Walau sangat jarang, namun pada beberapa kasus bila virus ini masuk ke otak, maka penderita dapat:
    • Terkena infeksi selaput otak dan saraf tulang belakang (meningitis);
    • Membengkaknya dan meradangnya jaringan otak yang menyebabkan kerusakan dan berujung pada kematian.


Pengobatan Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (Hand, Foot, and Mouse Disease – HFMD)

Pada umumnya, Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut ini tidak membutuhkan pengobatan khusus karena akan pulih sendiri setelah kurang lebih satu minggu. Penyakit ini disebabkan oleh virus, jadi mengonsumsi antibiotik untuk meredakannya bukanlah solusi dan tidak akan dapat menyembuhkannya. 

Pengobatan yang biasa dilakukan adalah untuk menyembuhkan atau mengurangi ketidaknyamanan yang muncul karena penyakit ini seperti demam, dan sakit tenggorokan yang disertai sariawan. Beberapa perawatan sendiri untuk meredakan gejala-gejalanya:

  • Pergi ke dokter bila demam, untuk mendapatkan obat pereda demam. Jangan minum obat pereda demam sembarangan karena bisa menimbulkan komplikasi lain.
  • Beristirahat dengan cukup.
  • Banyak minuman air yang sejuk agar mengurangi rasa sakit pada tenggorokan.
  • Hentikan makanan atau minuman yang asam dan pedas, karena bisa membuat luka di mulut dan akan terasa lebih perih. 
  • Makanan yang bertekstur keras juga akan menyebabkan penderita kesulitan menelan karena rasa sakit
  • Berikan makanan lunak dan sup.


Pencegahan dan Mengurangi Resiko Penyebaran Flu Singapura atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut

Pencegahan spesifik (misalnya dengan vaksin) tidak ada, namun risiko terkena penyakit ini dapat dikurangi dengan memperhatikan dan melakukan tata cara pemeliharaan kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan dengan benar sesering mungkin terutama setelah menggunakan toilet dan mengganti popok, membersihkan permukaan benda dengan cairan antiseptik, serta menghindari kontak erat dengan penderita (mencium, memeluk, dan berbagi peralatan makan dan minum).

Untuk mengurangi resiko penyebaran flu Singapura, ada beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Mengisolasi penderita karena sangat mudah menular, oleh karena itu penderitanya disarankan untuk diisolasi hingga sembuh.
  • Membersihkan area-area yang terkontaminasi virus, seperti pakaian, seprei, meja, peralatan makan dengan menggunakan air dan sabun, kemudian bersihkan lagi dengan pemutih klorin atau antiseptik.
  • Mencuci tangan dengan bersih secara rutin, khususnya setelah buang air besar, mengganti popok anak, menyiapkan makanan, dan sebelum makan.
  • Ajarkan anak cara menjaga kebersihan lingkungan, dan kebersihan tubuhnya sendiri.
  • Jangan berbagi peralatan maupun mencium anak yang sedang menderita penyakit ini.
  • Apabila dalam keluarga Anda salah seorang anggota sedang menderita penyakit ini, disarankan lebih baik cuci muka dan tangan dengan bersih, atau bahkan gantilah baju Anda sebelum mencium atau memeluk anak lain atau adik atau kakaknya. Dan lebih aman bila tidak terlalu dekat dengan bayi.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?