Perubahan Fisik dan Emosi

Perubahan Fisik dan Emosi

Kehamilan membawa berbagai perubahan baik perubahan fisik dan emosi. Jangan kaget, ada baiknya Anda mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Pada saat seperti ini, pikiran positif sangat penting. Tanamkanlah bahwa perubahan-perubahan yang terjadi akan berangsur hilang setelah Anda melahirkan. Lagi pula, semuanya mungkin akan segera terlupakan nanti, terhapus dengan kebahagiaan menimang si buah hati.

1. Penggelapan Kulit

Selama kehamilan kulit daerah tertentu menjadi lebih gelap. Hal ini terjadi karena meningkatnya pigmentasi pada daerah tersebut. Biasanya penggelapan kulit terjadi di wajah dan leher. Terkadang, penggelapan kulit ini membuat kulit seperti penuh daki dan kotoran hingga membuat Anda risih. Tidak usah khawatir, setelah melahirkan, kulit akan berangsur-angsur kembali seperti semula.

2. Stretch Mark

Stretch Marks
Pregnancy Stretch Marks

​Pada sebagian orang, kadang-kadang muncul garis-garis halus berwarna putih kemerahan, kecoklatan, atau kehitaman pada paha, perut, dan payudara. Garis-garis itu biasa disebut stretch mark. Stretch mark muncul karena kulit mengalami peregangan yang luar biasa selama kehamilan. Kenaikan berat badan yang terlalu cepat dan membesarnya bagian tubuh tertentu secara tiba-tiba menyebabkan timbulnya guratan ini. Pada orang yang memiliki kulit lentur atau belum pernah meregang sebesar waktu hamil, stretch mark bisa muncul lebih banyak lagi.

Stretch mark akan terus membekas pada paha dan perut Anda meski warnanya akan memudar bertahun-tahun kemudian. Untuk mencegah timbulnya stretch mark gunakan lotion khusus untuk stretch mark yang aman bagi janin sejak mengetahui bahwa Anda hamil meskipun saat awal kehamilan stretch mark mungkin belum muncul. Gunakan lotion itu sampai menjelang kelahiran bayi Anda.

Kaki Membengkak dan Kram

3. Kaki Membengkak

Ketika kehamilan sudah semakin besar, menjelang trisemester ketiga, kaki Anda mungkin akan membesar. Ini terjadi karena janin membesar mengakibatkan desakan pada rongga pinggul yang terdapat pembuluh darah arteri maupun pembuluh darah balik dan pembuluh limpa. Dengan demikian, aliran balik akan terbendung terutama pada saat posisi kaki tertekan dan menggantung, yaitu saat duduk dan berdiri terlalu lama.

4. Sembelit

Metabolisme tubuh ibu hamil memperlambat jalannya makanan di dalam saluran pencernaan. Hal ini terjadi karena adanya hormon kehamilan yang mengakibatkan peristaltik usus bergerak lebih lambat peristaltiknya. Oleh karena nya, ibu hamil umumnya mengalami sembelit. Apabila Anda terganggu dengan masalah sembelit ini, bicarakan dengan dokter. Kemungkinan dokter akan memberikan saran tentang jenis makanan yang berserat dan mudah dicerna, serta akan memberikan obat apabila dirasa perlu.

5. Varises

Varises adalah pembesaran pembuluh darah balik (vena) akibat kelainan katup dalam pembuluh vena. Pembuluh vena ini merupakan saluran darah dari anggota tubuh bagian bawah untuk kembali ke jantung. Pada wanita hamil, varises disebabkan perubahan hormon dan tekanan janin yang dikandung si ibu. Saat hamil, komposisi hormon tertentu berubah, misalnya hormon progesteron yang cenderung meningkat dibanding saat tidak hamil. Perubahan inilah yang membuat dinding pembuluh darah melunak. Akibatnya, pembuluh darah vena menjadi lebih gampang membengkak atau membesar. Tekanan dalam rongga panggul seiring membesarnya janin berperan dalam menekan pembuluh darah vena si ibu. Tidak mengherankan kalau ibu hamil sering mengalami varises, baik di betis, tungkai, atau paha, dan juga vagina (vulva varices).

6. Kulit Lebih Berminyak, Berjerawat, atau Kering

Kulit Lebih Berminyak, Berjerawat, atau Kering

Masalah Kulit ketika Hamil. Pada sebagian ibu hamil, kulit wajah mengalami perubahan menjadi lebih berminyak atau justru sebaliknya menjadi kering. Perubahan ini berhubungan dengan munculnya hormon selama kehamilan. Hal ini umumnya terjadi hanya pada masa kehamilan saja dan akan berangsur-angsur kembali seperti semula setelah melahirkan. Masing-masing orang akan mengalami keluhan yang berbeda. Ada yang merasa kulitnya semakin berminyak, ada yang mengeluhkan jerawat bermunculan, tetapi ada pula yang mengeluhkan kulitnya menjadi kering.

Pastikan Anda gunakan pembersih yang tepat dan aman untuk kehamilan Anda. Jika kulit Anda berminyak gunakan kosmetik yang bebas minyak. Untuk kulit berjerawat bicarakanlah dengan dokter Anda kosmetik dan obat jerawar apa yang boleh dan tidak boleh digunakan selama masa kehamilan. Adapun untuk kulit kering, gunakan pelembab untuk kulit kering dan banyak minum air putih.

7. Emosi Naik Turun

Selain perubahan fisik, hormon juga menyebabkan perubahan emosi yang luar biasa hebat. Bisa saja suatu kali Anda merasa bahagia tetapi tiba-tiba saja rasanya ingin menangis. Tidak ada yang salah dengan hal ini. Emosi yang naik turun tak terkendali biasanya dirasakan pada awal kehamilan (trisemester pertama) dan akhir kehamilan (trisemester ketiga). Sementara pada trisemester kedua adalah saat yang paling tenang dan nyaman karena tidak banyak keluhan yang muncul. Mengandung si buah hati barangkali merupakan keajaiban yang terjadi dalam hidup setiap wanita. Saat itu juga akan terjadi perubahan yang sangat luar biasa, karenanya tidak mengherankan jika Anda merasakan berbagai perubahan emosi dalam diri.

8. Ukuran Perut dan Bentuk Tubuh

Meski sama-sama hamil, bentuk tubuh setiap ibu hamil bisa saja berbeda. Ada ibu hamil yang selama hamil perutnya saja yang membesar, tetapi pada bagian tubuh yang lainnya tetap langsing. Namun, ada pula yang seluruh tubuhnya membengkak (lengan, kaki, perut, wajah, dan leher) hingga merasa seakan-akan tubuhnya membesar seperti balon.

Sebenarnya, membesarnya ukuran perut itu tergantung pada tipe tubuh dan bagaimana cara Anda menjalani kehamilan. Untuk ibu hamil yang berpostur tubuh tinggi dan besar mungkin perutnya terlihat kecil atau biasa saja. Namun, pada ibu hamil yang kecil ramping, perutnya bisa terlihat luar biasa besar. Ada pula yang merasa perutnya menonjol ke depan ataupun melebar ke samping. Jika selama hamil Anda merasakan lebih cepat lapar dan seirng makan yang berlebihan maka tubuh Anda dapat membesar dengan cepat.

Meskipun demikian bila perut Anda tidak terlalu besar, belum tentu janin yang Anda kandung kecil. Demikian pula sebaliknya. Pada kunjungan le dokter, dokter akan memastikan pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan Anda atau tidak.

9. Rambut Berminyak

Pada saat hamil, biasanya rambut ibu hamil lebih terasa cepat berminyak atau lepek dibandingkan biasanya. Hal ini disebabkan, selama hamil produksi hormon estrogen semakin meningkat. Rawatlah rambut Anda dengan baik. Jika memang perlu, cucilah rambut lebih sering. Sekali waktu, Anda juga bisa melakukan creambath dan perawatan rambut di salon.

Lalu, bagaimana dengan mengecat rambut sewaktu hamil? Berbahayakah bagi janin? Hingga sekarang tidak ditemukan bagaimana dampak negatif pewarnaan rambut pada janin yang dikandung ibu hamil. Namun ada baiknya Anda tetap berhati-hati. Jika ingin mewarnai rambut setidaknya berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter Anda. Selain itu, Anda bisa memilih cat rambut dari bahan-bahan alami seperti tumbuhan. Untuk yang lebih aman, tunggulah hingga Anda melahirkan bayi Anda, barulah Anda bebas mengecat rambut.

10. Kepala Pusing

Kepala Pusing

Pada saat hamil Anda perlu bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan mendadak kepala menjadi pusing atau tubuh seperti melayang. Ini terjadi karena perubahan hormon kehamilan terkadang menurunkan tekanan darah Anda. Bisa juga karena Anda mengalami dehidrasi atau penurunan kadar gula di dalam tubuh. Untuk mencegahnya, hindari lakukan gerakan mendadak dan cepat. Misalnya saat Anda akan duduk setelah berbaring di tempat tidur. Gerakkanlah tubuh Anda perlahan-lahan untuk mengubah posisi serta tetap jalani kehamilan dengan cara sehat.

11. Wasir

Sebagian ibu hamil mengalami wasir. Wasir adalah varises di vena (pembuluh darah balik). Pada ibu hamil wasir umumnya disebabkan meningkatnya progesteron dan tekanan rahim yang semakin lama semakin membesar. Wasir dapat memicu timbulnya rasa gatal, nyeri bahkan pendarahan sehingga pada saat buang air besar terasa tidak nyaman. Untuk mencegahnya, hindari mengejan terlalu lama saat buang air besar dan jangan berlama-lama duduk di toilet. Selain itu, makanlah buah-buahan dan makanan yang mengandung banyak serat agar pencernaan Anda lancar.

12. Sakit Gigi

Sakit Gigi

​Bayangkan, banyak wanita yang menderita sakit gigi selama kehamilan mereka. Sementara itu, banyak dokter ahli kandungan tidak memperingatkan wanita hamil untuk melakukan pemeriksaan gigi secara teratur sehingga wanita cenderung mengabaikan perawatan gigi selama kehamilan. Namun, seorang wanita hamil harus tahu bahwa memiliki infeksi di dalam mulut dapat menjadi ancaman bukan hanya untuk ibu, tetapi juga untuk calon bayi. Infeksi mulut pada wanita hamil dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat rendah, keguguran pada trisemester pertama atau menyajikan risiko berkembang gestational diabetes.

Kehamilan bisa menyebabkan mengidam makanan dan ngemil terus-menerus sehingga dapat menimbulkan plak gigi penyebab masalah gusi dan kerusakan gigi. Beberapa dokter gigi merekomendasikan bahwa wanita hamil harus mendapatkan perawatan dan pembersihan gigi pada trisemester kedua dan ketiga.

Hampir setiap orang pernah merasakan sakit gigi, tidak terkecuali ibu Anda yang sedang hamil. Saat nyeri mulai menyerang, ingin sekali rasanya mengakhiri penderitaan dengan mencabut gigi. Apakah mencabut gigi ibu yang sedang hamil berbahaya? Lalu, bagaimana anastesi disuntikkan ke gusi, tidakkah mengganggu janin?

Ibu yang sedang hamil boleh mendapatkan tindakan untuk mencabut gigi dengan memperhatikan usia kehamilan. Bila usia kehamilan memasuki trisemester pertama, sebaiknya pencabutan gigi tidak dilakukan dulu. Pada trisemester pertama plasenta belum terbentuk sehingga jika terjadi peradangan bisa membahayakan janin.

Sebaliknya, pada saat kehamilan trisemester kedua dan ketiga harus mendapatkan penanganan serius bila sakit gigi. Ibu hamil perlu berhati-hati dengan gigi berlubang. Gigi yang berlubang besar kemungkinan akan menimbulkan infeksi. Infeksi ini bisa mendorong terjadinya kelahiran bayi prematur karena gigi yang terinfeksi akan mengeluarkan zat-zat yang merangsang peradangan. Peradangan yang muncul ini secara otomatis akan menimbulkan kontraksi dan akhirnya proses kelahiran pun terjadi. Untuk masalah anastesi yang disuntikkan ke gusi sebelum mencabut gigi, Anda tidak perlu khawatir karena anastesi tidak menimbulkan efek negatif pada janin.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?