Pemulihan Mental Setelah Bersalin

Pemulihan Mental Setelah Bersalin

Pemulihan mental setelah bersalin penting, karena tidak sedikit wanita mengalami gangguan mood atau suasana hati setelah melahirkan. Banyak dari mereka yang mengalami apa yang biasa disebut baby blues, bahkan ada yang mengalami depresi setelah bersalin yang dikenal dengan istilah postpartum depression.

BABY BLUES

Sindrom baby blues ini muncul karena adanya perubahan hormonal yang dialami wanita 3 – 4 hari setelah melahirkan. Penyebabnya adalah karena perubahan hormon, dimana setelah melalui tahap persalinan, jumlah produksi berbagai hormon seperti estrogen, progesteron, dan endorphin mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi kondisi emosional ibu.

Wanita yang terkena baby blues umumnya merasakan perasaan sedih dan senang silih berganti dalam waktu singkat. Ia akan merasakan suasana hati yang bahagia namun menjadi labil. Gejala-gejala yang muncul biasanya ringan dan hanya berlangsung beberapa jam atau hari dan akan hilang dalam waktu 2 minggu pertama setelah bersalin. Gejala-gejala yang dimaksud adalah mengalami sulit tidur (insomnia), sering menangis, cemas, konsentrasi menurun, serta mudah marah.

Namun pada dasarnya, baby blues tidak akan mempengaruhi kemampuan Anda dalam mengasuh anak.

Tanda-tanda Anda menderita sindrom baby blues adalah:

  • Depresi ringan.
  • Sering merasa sedih dan tertekan, lalu sering menangis tanpa mengetahui sebabnya.
  • Sering marah-marah tanpa sebab.
  • Mmepunyai perasaan bersalah dan tidak berharga.
  • Merasa lelah dan tidak bersemangat untuk beraktivitas.
  • Tidak tertarik dengan bayi atau terlalu khawatir akan keselamatan bayi.
  • Nafsu makan berlebih sehingga berat badan meningkat tajam atau sebaliknya kurang nafsu makan sehingga terjadi penurunan berat badan.
  • Susah tidur (insomnia), mudah terjaga dan sulit tidur kembali.
  • Sulit berkonsentrasi dan sering merasa bingung.
Pemulihan Mental Setelah Bersalin

Tips Untuk Mengatasi Baby Blues

  • Komunikasikan secara terbuka kepada pasangan, keluarga, dan teman mengenai hal-hal yang Anda rasakan.
  • Luangkan waktu untuk diri sendiri ketika si kecil sedang tidur dan tidak sedang menyusu. Lakukan kegiatan yang memberi rasa nyaman dan rileks pada diri Anda, misalnya melakukan hobi Anda, membaca majalah, mendengarkan musik, menonton televisi, dan sebagainya.
  • Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk beristirahat yang cukup.
  • Jangan ragu meminta bantuan kepada orang-orang di sekeliling Anda untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh bayi.
  • Berpikirlah secara realistis mengenai peran seorang ibu.
  • Jika dalam 2 – 3 minggu Anda tidak juga merasa pulih, segera konsultasikan ke dokter dan ungkapkan apa yang dirasakan.


POSTPARTUM DEPRESSION

Baby blues jika berlangsung lama dan berkelanjutan akan naik menjadi postpartum depression. Biasanya depresi ini berhubungan dengan depresi yang dialami wanita selama kehamilannya. Faktor yang dapat mempengaruhi berupa mengonsumsi rokok, obat-obat terlarang selama kehamilan, muntah-muntah hebat di waktu hamil, menderita penyakit, kelainan psikologis, adanya riwayat postpartum depression sebelumnya.

Wanita yang merasakan sakit luar biasa saat haid, menjalani pernikahan yang kurang bahagia, kurang memiliki teman untuk berbagi rasa juga bisa berpeluang mengalami depresi ini.

Gejala-gejala postpartum depression yang cenderung muncul setiap hari terus menerus selama dua minggu atau lebih, yaitu berupa depresi, sering menangis, murung, insomnia, mudah lelah, gangguan nafsu makan, kecenderungan bunuh diri, dan sering berpikir tentang kematian serta kecemasan yang muncul akibat ibu terlalu khawatir pada kesehatan bayinya, atau bahkan sebaliknya ibu memiliki perasaan takut yang berlebihan bahwa ia membahayakan bayinya. Gejala-gejala ini bisa terlihat pada minggu ke-4 setelah bersalin, tetapi bisa juga terjadi 3 bulan setelah bersalin.

Postpartum depression umumnya sangat mempengaruhi kemampuan ibu mengurus bayinya. Pada akhirnya, hal ini berpengaruh pula pada perilaku anak. Sering dijumpai, ibu yang menderita postpartum depression anaknya menjadi sulit tidur, susah makan, cepat marah atau emosinya tidak stabil, hiperaktif, sosialisasinya buruk, serta mudah depresi. Jika tidak segera dilakukan pengobatan, keadaan penderita akan semakin parah dalam waktu 6 bulan. 

Pengobatan dapat memberikan obat antidepresi dan pemberian dukungan moril pada penderita.

Tips Untuk Mencegah Postpartum Depression

  • Persiapkan mental sebelum dan selama hamil sebaik-baiknya. Caranya antara lain, memperluas wawasan tentang kelahiran dan persalinan dengan banyak bertanya pada orang yang lebih tahu (dokter, ibu yang sudah melahirkan, dan lain-lain) serta membicarakan kecemasan dan berbagi perasaan pada pasangan.
  • Siapkan suasana yang nyaman, yang mendukung ibu hamil untuk menjalani kehamilan dan persalinan dengan tenang. Orang-orang di sekitar ibu harus banyak berikan bantuan baik misalnya bantuan mengasuh bayi, mendengarkan keluhan ibu, dan sebagainya.
  • Mencari informasi tentang gangguan psikologis yang mungkin terjadi pada ibu hamil dan setelah bersalin sehingga gejala dapat dikenali dan ditangani segera mungkin.
  • Menjaga kondisi fisik dengan mengonsumsi makanan sehat, istirahat cukup, olahraga ringan seperti berjalan kaki 15 – 30 menit per hari dapat menjaga suasana hati tetap baik.
  • Hindari pengambilan keputusan yang berat dan beban psikologis selama kehamilan.
  • Jika beresiko tinggi mengalami gangguan psikologis, jalani pengobatan profilaksis dan terapi psikologis selama kehamilan untuk mencegah atau menghilangkan depresi.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?