Mitos dan Fakta Kehamilan

Mitos dan Fakta Kehamilan

Apakah benar mitos kehamilan berikut ini? Fakta nya menjawab …

Mitos: Makan nanas menyebabkan keguguran.
Fakta: Buah nanas mempunyai kandungan serat dan vitamin C yang sangat tinggi. Vitamin tentunya sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk menjaga daya tahan tubuh. Adapun, serat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk menjaga kesehatan pencernaan. Namun, bagi yang tidak tahan asam, nanas menimbulkan masalah pencernaan dan terkadang akan terasa mual. Jika Anda alergi nanas sehingga timbul rasa gatal di bibir maka perlu menghindari makan nanas.

Mitos: Bentuk perut ibu hamil (lebar atau mancung) menunjukkan jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Jika mancung atau runcing, bayi yang dikandungnya berjenis kelamin laki-laki, sedangkan jika melebar ke samping bayi yang dikandungnya berjenis kelamin perempuan.
Fakta: Belum ada bukti ilmiah yang membuktikan hal tersebut benar adanya. Bentuk perut ibu hamil, lebar atau mancung, dipengaruhi oleh posisi bayi serta air ketubannya. Jika posisi bayi melintang, maka perut ibu akan kelihatan melebar ke samping. Dan jika air ketubannya banyak perut ibu akan kelihatan lebih besar. Pemeriksaan USG akan menjawab jenis kelamin bayi yang dikandung.

Mitos: Jika mengoleskan krim yang tepat, ibu hamil tidak akan alami stretch marks.
Fakta: Berbagai krim yang tersedia di pasaran hanya mengurangi rasa gatal yang mungkin menyertainya. Stretch mark cenderung dipengaruhi oleh gen. Jika berat badan Anda meningkat luar biasa selama hamil, ditambah faktor genetik maka krim tidak berarti banyak. Meski bisa dihilangkan dengan operasi, tetapi tidak bisa menjamin hilang seluruhnya karena tergantung pada seberapa parahnya stretch marks yang muncul.

Mitos: Tabu membeli perlengkapan bayi sebelum usia kehamilan mencapai 7 bulan.
Fakta: Memasuki trisemester ketiga kehamilan (bulan ketujuh sampai kesembilan) beban di tubuh ibu hamil akan semakin berat karena perut akan semakin membesar. Mendekati hari perkiraan persalinan kemungkinan besar Anda sudah tidak nyaman berlama-lama berdiri atau berjalan. Jadi, sebaiknya siapkan perlengkapan bayi yang dibutuhkan pada saat Anda masih cukup nyaman dengan diri Anda. Tidak perlu seluruhnya, yang penting-penting saja dulu. Bayangkan jika semuanya harus dibeli menjelang persalinan atau sesudah bayi lahir, tentu akan lebih repot.

Mitos: Jika ibu hamil berdandan, bayi yang dikandungnya berjenis kelamin perempuan. Sebaliknya, jika selama hamil ibu tidak senang berdandan, bayi yang dikandungnya berjenis kelamin laki-laki.
Fakta: Jenis kelamin bayi tergantung dari kromosom yang diturunkan dari kedua orang tuanya. Jika kromosom X dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur ibu, bayi yang dikandungnya berjenis kelamin perempuan. Namun, jika kromosom Y dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur, bayinya laki-laki. Jadi, senang atau tidaknya berdandan tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Bisa jadi ini terjadi karena bawaan ibu hamil, ada yang senang berdandan, ada pula yang tidak.

Mitos: Minum air es saat hamil membuat bayi besar dalam kandungan sehingga sulit lahir.
Fakta: Ukuran bayi besar kecilnya biasanya karena faktor makanan yang bergizi baik, keturunan, dan diabetes. Bagi ibu hamil yang mempunyai riwayat kencing manis tidak disarankan untuk terlalu banyak mengonsumsi gula (dalam es) karena akan meningkatkan kadar gula yang berlebihan sehingga muncul penyakit diabetes. Es tidak berbahaya utnuk dikonsumsi ibu hamil karena akan keluar tubuh dalam bentuk keringat atau air seni. Walau tidak berbahaya, sebaiknya dihindari dan minumlah minuman yang tidak terlalu dingin (sejuk) dan menyehatkan.

Mitos: Makan ikan mentah membuat bayi bau amis.
Fakta: Bayi baru lahir dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis. Namun, bau amis ini muncul karena bau cairan ketuban. Meskipun demikian, makan ikan mentah lebih baik tidak dilakukan karena tidak terjaga kebersihannya sehingga akan beresiko menimbulkan berbagai macam penyakit.

Mitos: Makan garam menyebabkan kaki bengkak.
Fakta: Garam tidak menyebabkan kaki bengkak. Namun pada kehamilan dengan hipertensi, mengkonsumsi garam menambah tingginya tekanan darah tinggi. Hal ini berbahaya bagi kehamilan. Adapun bengkaknya kaki disebabkan oleh aliran darah di pembuluh darah balik (vena) yang kurang lancar.

Mitos: Banyak minum susu di saat hamil membuat kulit bayi putih.
Fakta: Warna kulit bayi ditentukan oleh pigmen pembentuk kulit. Pigmen ini berkaitan dengan faktor genetik ibu dan ayah. Susu tidak membuat bayi menjadi lebih putih. Namun, susu banyak mengandung zat gizi yang diperlukan janin sehingga membantu perkembangannya.

Mitos: Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan dan membuat bayi yang dilahirkan terlihat bersih.
Fakta: Belum ada penelitian yang membuktikan mitos ini karena lancarnya persalinan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun, air kelapa muda memang berkhasiat untuk menjadikan air ketuban putih dan bersih. Minum air kelapa hijau efeknya bukan supaya kulit bayi putih, tetapi lebih kepada bersih saat melahirkan karena dapat meminimalisir lendir. Minum air kelapa hijau juga tidak berkaitan dengan rambut bayi. Namun, air kelapa hijau menyehatkan karena mengandung elektrolit, jadi siapa saja termasuk ibu hamil boleh meminum air kelapa hijau agar tetap bugar.

Mitos: Minyak kelapa dapat mempermudah persalinan.
Fakta: Minyak kelapa, memang konotasinya bikin lancar dan licin. Namun, dalan dunia kedokteran, minyak tidak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan persalinan. Jika demi ketenangan psikologis ibu hamil, dipersilahkan saja minum dua sendok minyak kelapa karena tidak menimbulkan efek samping.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?