Mengenali Bayi Anda

Mengenali Bayi Anda

Ketika bayi Anda lahir, perasaan Anda mungkin bercampur aduk. Dengan mengenali bayi Anda, diharapkan Anda tahu bagaimana memperlakukannya dengan baik.

Kulit

Bayi yang baru lahir, kulitnya keriput dan masih diselimuti lapisan verniks. Warna kulitnya belum terlalu terlihat apakah berwarna putih, gelap, atau kuning langsat. Warna asli kulit baru akan terlihat setelah 1 – 2 bulan. Terkadang disekujur tubuhnya terdapat tanda lahir seperti noda merah kebiruan yang lama-kelamaan akan hilang dengan sendirinya, kecuali jika memang noda-noda itu adalah tanda lahir, maka akan tetap ada sampai bayi Anda besar.

Tubuh bayi biasanya juga dipenuhi dengan rambut-rambut halus. Rambut tersebut akan hilang atau rontok dengan sendirinya dalam kurun waktu dua bulan. Setelahnya kulit bayi akan terlihat lebih bersih.


Kepala

Kepala bayi yang baru lahir belum mengeras, dan kadang tampak tidak proporsional dengan tubuhnya. Tulang-tulang pada kepalanya pun masih lunak dan belum menyatu. Bayi yang lahir dengan bantuan alat vakum bentuk kepalanya terlihat sedikit memanjang. Namun, tidak perlu khawatir, kepala bayi akan sempurna nantinya ketika Anda menggunakan bantal peyang untuk menyangganya. Adalah normal pada kepala bayi terasa denyutnya. 

Dalam kurun waktu 6 – 20 bulan tulang kepala bayi akan benar-benar menyatu. Rambut bayi pada saat lahir ada yang tebal dan yang tipis. Tebal tipisnya rambut tergantung pada gen dari kedua orang tuanya. Rambut bayi baru lahir sifatnya tidak permanen, jika tidak dicukur pun nantinya akan hilang dan berganti dengan rambut permanen.


Mata

Bayi sudah bisa membuka kedua matanya setelah dia dilahirkan. Namun memang pengelihatannya masih belum sempurna sehingga belum bisa melihat dengan jelas. Dalam waktu sekitar 1 – 2 bulan bayi baru bisa melihat dengan sempurna.

Bayi terkadang mengeluarkan air mata terus menerus. Ini terjadi karena mata bayi berusaha memproduksi air mata berlebih. Oleh karenanya, tidak heran jika pada bayi yang baru lahir seringkali terlihat kotoran mata di ujung matanya sampai menginjak usia 1 bulan.


Sistem Pencernaan

Bayi yang baru lahir sistem pencernaannya belum bekerja sempurna, karenanya bayi bisa buang air kecil atau buang air besar berkali-kali tanpa bisa ditebak waktunya. Sangat disarankan untuk tidak berikan makanan lain selain ASI pada bayi Anda ketika ia baru dilahirkan hingga usia 6 bulan. Kolostrum yang ditemukan dalam ASI sangat baik untuk pertumbuhan sistem pencernaan bayi.

Adalah hal yang normal jika bayi buang air besar dan kotorannya berwarna hijau cenderung kehitaman. Selama kandungan, bayi meminum air ketuban dan disekresikan tubuh yang kemudian akan dikeluarkan kembali. Warna hijau berasal dari empedu yang terdapat di usus dua belas jari. Munculnya kotoran berwarna hijau ini justru bertanda baik karena menandakan empedu menjalankan fungsinya mencerna lemak dalam makanan di dalam usus.

Adapun urin bayi yang baru lahir berwarna kuning pekat. Warna urin dipengaruhi oleh minuman yang dikonsumsi bayi.


Keringat

Pada beberapa bagian tubuh bayi seperti kepala, leher, tangan, kaki akan sering berkeringat karena bagian-bagian itulah terdapat banyak kelenjar keringat. Berkeringat menandakan kelenjar keringat berfungsi dengan baik karena membantu mengeluarkan sisa-sisa garam dan racun dari dalam tubuh. Produksi keringat bayi akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia si kecil. 


Sendawa

Ketika bayi selesai menyusu biasanya dia akan bersendawa. Anda bisa membantunya untuk bersendawa. Berikut adalah teknik untuk menyendawakan bayi:

  • Posisi tegak. Tegakkan bayi. Sandarkan dagu bayi pada bahu, badan lurus ke bawah, sanggalah leher dan tubuh bayi dengan satu tangan sementara tangan lainnya menepuk punggung bayi dengan lembut.
  • Posisi duduk. Dudukan bayi sambil disangga tubuhnya. Tepuklah punggung bayi pelan-pelan.
  • Posisi terlungkup. Telungkupkan bayi pada pangkuan. Sanggalah kepala bayi, tubuh bayi berada di lutut atau kaki ibu. Tepuklah punggungnya perlahan.


Gumoh

Gumoh berbeda dengan muntah. Muntah adalah keluarnya isi perut karena gejala penyakit. Sedangkan gumoh merupakan pertanda lambung belum sempurna fungsinya, lambung terlalu penuh, atau bisa juga susu belum masuk ke dalam lambung, tetapi bayi sudah diletakkan dalam posisi telentang sehingga isi perut keluar lagi. Gumoh akan berkurang ketika bayi sudah bisa duduk atau berdiri (sekitar usia 9 bulan).

Hampir setiap bayi mengalami gumoh, sehingga Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Untuk menguranginya, pastikan Anda menyusui dengan cara yang benar dan jangan baringkan bayi setelah menyusui. Sendawakan bayi terlebih dahulu sebelum membaringkannya.

Waspadai jika gumoh keluar melalui hidung, terutama untuk bayi di bawah usia 6 bulan. Cairan gumoh dapat terhisap ke jalan napas (paru-paru) sehingga menyebabkan gangguan pernapasan akut. Untuk mengatasinya, hisaplah cairan keluar lewat hidung atau gunakan penghisap untuk bayi. Setelahnya bersihkan hidung bayi dengan cotton bud basah.


Tidur

Pada umumnya, bayi lebih senang menghabiskan waktunya untuk tidur. Bayi yang baru lahir bisa tidur sekitar 16 jam setiap harinya. Dia akan bangun jika merasa lapar, pipis, buang air besar, dan merasa tidak nyaman. Tidur membantu mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan otaknya. Agar tidurnya cukup nyenyak perhatikan ruang tidurnya dan pastikan ruangannya tidak berisik, ventilasi baik, suhu pas (tidak terlalu dingin atau panas), serta pakaian yang digunakan nyaman.

Waspadai jika bayi tidur lebih dari 20 jam sehari. Jika hal ini terus berlangsung kemungkinan bayi mengalami kuning. Zat kuning ini timbul karena adanya timbunan bilirubin di bawah kulit. Bayi kuning biasanya akan mudah tidur dan mengantuk. Batas aman kadar bilirubin pada bayi baru lahir adalah 12,5 mg/dl. Adapun untuk bayi prematur 10 mg/dl.

Tips membangunkan bayi:

  • Sentuhlah leher, pipi, atau mulutnya secara perlahan dengan menyapanya.
  • Tepuklah pantatnya perlahan.
  • Bernyanyilah dengan suara lembut.


Bersin, cegukan, dan menangis

Biasanya bayi akan sering bersin, cegukan, muntah, maupun batuk. Konsultasikan dengan dokter jika hal ini terjadi terus menerus. Bayi juga sering menangis hingga usia 2 – 3 bulan. Namun demikian, tidak setiap bayi sama. Ada pula yang setelah berusia 3 bulan masih sering rewel. Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi. Bayi menangis karena lapar, popoknya basah, kepanasan, atau kedinginan.


Kolik

Salah satu gejalanya adalah bayi menangis terus-menerus dengan keras atau melengking serta wajahnya menunjukkan ekspresi kesakitan atau memerah. Gejala lain adalah perut kembung dengan suara perut yang terdengar keras. Kolik umumnya terjadi pada bayi berusia 2 minggu hingga 3 bulan, biasa terjadi saat senja. Menurut ahli kesehatan, kolik terjadi karena sakit di bagian perut akibat gangguan pencernaan.

Tips mengatasi kolik:

  • Gendong dan peluklah bayi Anda hingga dia merasa nyaman.
  • Usapkan minyak telon pada perutnya dan urut secara lembut dan perlahan. Ulangi beberapa kali hingga bayi kentut.
  • Jangan meninggalkan bayi yang sedang kolik karena bayi bisa merasakan kehadiran ibu menenangkannya.
  • Bila tangisnya tak juga reda konsultasikan ke dokter spesialis anak.


Kulit bayi keriput dan mengelupas

Kulit bayi umumnya keriput dan mengelupas. Menjelang usia 2 bulan, kulitnya mengelupas akan hilang dengan sendirinya. Kulit ini merupakan bagian verniks dan melindungi bayi dari infeksi. Pada saat mandi, bersihkan kulit bagian itu seperti biasa. Tidak perlu menggosok kuat-kuat karena dapat menyebabkan lecet.


Tumbuh gigi

Gigi bayi akan mulai tumbuh ketika ia memasuki usia sekitar 4 bulan. Pada saat giginya sedang tumbuh dan akan muncul ke atas, bayi akan merasakan sesuatu yang tidak nyaman dengan gusinya sehingga bayi akan menangis dan rewel. Kadang-kadang tumbuh gigi ini disertai dengan demam pada bayi. Jika demamnya ringan cukup berikan ASI lebih banyak dan kompres dengan air hangat.

Refleks bayi

Beberapa gerak refleks alamiah pada bayi adalah untuk mempertahankan dan melindungi diri sendiri. Adapun gerakan refleks tersebut adalah sebagai berikut:

  • Refleks mencari puting. Hal ini dapat Anda lihat ketika menyentuh sudut bibir bayi, dengan segera ia akan memiringkan kepala ke arah datangnya sentuhan dan membuka mulutnya.
  • Refleks menghisap. Menghisap jari-jari tangan akan sering dilakukan bayi karena sewaktu masih dalam rahim, bayi biasa menghisap jari-jarinya.
  • Refleks terkejut. Biasanya tangan dan kaki bayi akan bergerak dengan jari terbentang ketika mendengar suara keras tiba-tiba.
  • Refleks menggenggam. Jika tangan atau kakinya disentuh, bayi akan segera menekuk jari-jarinya ke dalam seperti mengenggam.

Ada baiknya juga bila Anda membaca artikel kami perihal fakta bayi baru lahir yang tidak perlu dikhawatirkan disini.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?