Mengenal Sistem Pencernaan Bayi

Marilah kita Mengenal Sistem Pencernaan Bayi.

Setelah bayi mulai dapat menyedot ASI, bayi dapat menempatkan ASI di mulut belakang dan kemudian menelannya perlahan-lahan. Di usia 0 – 6 bulan, bayi hanya dapat menelan makanan dan minuman yang berbentuk cairan (ASI adalah makanan dan minuman terbaik dan sudah sangat cukup gizi dan nutrisi bagi bayi usia 0 – 6 bulan). Bayi pada umumnya akan merasa mual ketika diberikan makanan padat dan muntah, walau makanan itu sudah dibuat selunak mungkin.

Kemudian hingga si bayi berusia 4-6 bulan, gerakan refleks lidah (yang mendorong untuk menjulurkan lidah) pun sudah menghilang. Saat ini lah, bayi dapat mengolah makanan semi padat. Dan ketika bayi berusia 7-9 bulan, ia mulai menunjukkan  gerakan mengigit (meskipun masih sedikit demi sedikit). Gerakan mengigit ini biasanya tidak terlalu tampak, dan cenderung dianggap sedang gatal karena gigi-gigi mulai tumbuh.

Seorang bayi muda membutuhkan waktu untuk beradaptasi terhadap makanan, termasuk juga untuk mencerna pati. Lamanya proses adaptasi ini umumnya akan memakan waktu seminggu atau bahkan lebih.

Belum maksimalnya sistem pencernaan pada bayi dipengaruhi oleh pencernaan mereka yang sedang mengalami perkembangan. Berikut ini ada beberapa tahapan perkembangan lambung yang sangat mempengaruhi kebutuhan ASI bayi Anda:

• Usia bayi 1 – 2 hari, besar lambung sekecil gundu, kebutuhan ASI sekali minum kira-kira 5 – 7 ml (setara dengan 1 sendok teh).
• Usia bayi 3 – 6 hari, besar lambung sekecil biji karet, kebutuhan ASI sekali minum kira-kira 22 – 27 ml.
• Usia bayi 1 minggu – 6 bulan, besar lambung sekecil bola pingpong, kebutuhan ASI sekali minum di usia 1 minggu adalah 45 – 60 ml dan di usia 6 bulan adalah 80 – 150 ml.
• Usia bayi 6 bulan – 1 tahun, besar lambung sekecil bola sepak takraw, kebutuhan ASI sekali minum adalah 100 – 150 ml, dan ketika bayi berusia 6 bulan keatas mungkin saja ia bisa menghabiskan 800 ml ASI.