Mengatasi Gangguan Kesehatan Saat Kehamilan

Mengatasi Gangguan Kesehatan Saat Kehamilan

Kehamilan membawa perubahan tubuh yang cepat. Akibatnya, tidak jarang ibu merasakan berbagai keluhan fisik maupun emosi. Ada beberapa tindakan pengobatan dan pencegahan sederhana yang harus dikuasai oleh seorang ibu untuk mengatasi gangguan kesehatan saat hamil.

Mengatasi Kram Perut dan Varises

Pada trisemester awal, Anda mungkin mengalami kram perut atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan tidak menetap. Kram perut ini bila sering terjadi kemungkinan karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim di mana otot dan ligamen meregang untuk menyokong rahim. Yang perlu diperhatikan apabila kram perut timbul disertai pendarahan vagina. Karena kedua tanda ini berhubungan dengan keguguran.

Varises pada ibu hamil terjadi karena:

  • Bertambahnya tekanan dari rahim pada vena panggul, kaki, meningkatnya volume darah, dan relaksasi pada otot-otot pembuluh darah. 
  • Meningkatnya hormon progesteron selama hamil menyebabkan melonggarnya dinding pembuluh darah pada kaki yang juga dapat memicu timbulnya varises.

Selama kehamilan, kecenderungan untuk terkena varises pada kaki cukup besar. Apabila kesehatan dan kondisi Anda tidak dijaga dengan baik, pembuluh darah pada kaki akan berwarna kebiru-biruan atau tiba-tiba menonjol ke luar. Varises dapat menimbulkan rasa sakit ringan dan perasaan tidak nyaman, atau tidak menimbulkan rasa apapun kecuali hanya urat-urat yang menonjol sehingga tampak menjadi tidak indah. 

Cara mengatasi varises adalah:

  • Bisa gunakan stocking namun jangan yang terlalu ketat.
  • Jangan berdiri terlalu lama dan sering-sering mengangkat kaki ke atas.
  • Jangan mengangkat benda-benda berat.
  • Jangan menggunakan sepatu bertumit tinggi.
  • Selama buang air besar, jangan mengejan berlebihan.
  • Bila timbul rasa sakit, konsultasikan ke dokter.

Cara mencegah varises: 

  • Meninggikan posisi kaki, termasuk mengganjal kaki dengan bantal saat tidur. 
  • Tidak perlu mengencangkan otot-otot kaki secara tiba-tiba atau tergesa-gesa di tempat tidur menjelang bangun.
  • Berolahragalah secara teratur, sehingga aliran darah di kaki tetap lancar.
  • Hindari kenaikan badan yang terlalu berlebih.
  • Naikkan kaki lebih tinggi dari panggul ketika duduk.
  • Tempatkan bantal di bawah kaki ketika tidur atau berbaringlah pada posisi miring.
  • Banyak minum air putih agar oksigen yang diterima otot mencukupi dan volume darah tidak berkurang.
  • Kurangi makanan yang mengandung sodium, tetapi tingkatkan makanan yang kaya akan asupan kalsium dan magnesium.
  • Mengurut kaki secara teratur, mulai dari kaki hingga paha.
  • Hindari minuman bersoda, sebab minuman seperti ini dapat mempengaruhi keseimbangan fosfor dan kalsium dalam darah.


Mengatasi Kecapekan

Perubahan hormon kehamilan akan menyebabkan tubuh Anda merasa mudah lelah. Kehamilan membuat beberapa organ bekerja lebih keras, seperti suplai darah meningkat karena adanya janin yang sedang berkembang. Juga kebutuhan ekstra oksigen, karena paru-paru semakin terdesak sebab tekanan dari rahim yang semakin membesar. Belum lagi janin yang semakin hari semakin besar, membuat beban yang ditanggung ibu semakin besar pula.

Kecapekan ini akan semakin terasa jika ibu hamil menderita penyakit tertentu seperti anemia atau mual dan muntah yang berlebih. 

Agar tubuh tidak cepat lelah, jaga tambahan makanan yang dapat menjadi cadangan energi dengan cukup mengkonsumsi sumber karbohidrat. Istirahatlah jika tubuh sudah terasa lelah, tidak perlu memaksakan untuk terus melakukan kegiatan. Tidur yang cukup dan tingkatkan konsumsi gizi yang seimbang, khususnya yang mengandung protein dan zat besi.


Mengatasi Perut Kembung

Akibat peningkatan hormon progesteron, sistem pencernaan ibu hamil berjalan lebih lamban. Kondisi ini menyebabkan terkumpulnya gas dalam saluran pencernaan. Pada kondisi ini, ibu hamil harus menghindari makanan yang mudah membentuk gas seperti ubi jalar, nangka, kol, minuman bersoda, dan lobak. Jika tidak kunjung hilang, segera hubungi dokter.

Wanita hamil juga terkadang merasakan panas dalam perutnya karena rahim yang membesar akan mendesak sistem pencernaan. Sebaiknya, Anda makan dalam porsi kecil namun sering untuk mencegah timbulnya rasa panas dalam perut. Aturlah jumlah makanan yang masuk dalam tubuh. Tidak perlu makan dengan porsi terlalu banyak, sehingga dapat memicu kembung dan justru menyebabkan sistem pencernaan bekerja tidak efisien.


Mengatasi Muntah dan Mual

Morning sickness atau rasa mual dan muntah biasa terjadi pada trisemester pertama. Segera hubungi dokter bila mual muntah terjadi sangat hebat sehingga Anda tidak dapat makan atau minum apapun juga dan dapat mengalami dehidrasi.

Hampir dipastikan kebanyakan ibu hamil pasti setidaknya pernah mengalami hal ini. Ketika muntah dan mual, biasanya nafsu makan akan berkurang padahal tubuh ibu hamil sedang membutuhkan asupan gizi dan nutrisi yang seimbang.

Cara melewatinya adalah makan sedikit demi sedikit namun usahakan agar tetap makan, hindari makanan terlalu berlemak, banyak makan serat, banyak minum, dan hindari aroma yang dirasa kurang sedap. Jika terlalu berat, segera hubungi dokter.


Mengatasi Pusing dan Sakit Kepala

Selama kehamilan mungkin Anda akan merasa sakit kepala yang lebih sering daripada biasanya. Hal ini disebabkan rasa mual, capek, lapar, tekanan darah rendah, atau dapat juga disebabkan oleh perasaan tegang atau depresi. Tekanan pekerjaan juga bisa membuat stres berlebih dan ujungnya membuat pusing. Bila rasa pusing tetap timbul ketika sedang duduk, ini pertanda menurunnya gula darah Anda. Atau sewaktu merubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, sistem sirkulasi darah sulit beradaptasi dan akhirnya menyebabkan pusing.

Cara mengobatinya adalah cukup beristirahat, berbaring sambil mengganjal kedua kaki dengan bantal untuk beberapa menit, atau jika tidak ada tempat berbaring maka duduklah dengan tenang, sandarkan punggung dan luruskan kaki hingga merasa santai. Jangan melakukan gerakan yang mengagetkan. Jadi, jika bangun dari posisi tidur atau duduk, lakukan lah secara perlahan.


Mengatasi Masalah Buang Air

Sering buang air kecil merupakan salah satu gejala yang dirasakan pada awal kehamilan, dan ini akan terasa saat memasuki minggu-minggu terakhir kehamilan. Hal ini terjadi karena kandung kemih letaknya bersebelahan dengan rahim, sehingga kapasitasnya berkurang seiring berkembangnya janin dalam rahim.

Untuk sembelit, keluhan ini timbul karena meningkatnya hormon progesterone selama kehamilan. Peningkatan hormon berguna untuk mengendurkan otot-otot rahim agar janin tetap dalam uterus, yang juga berdampak terhadap mengendurnya otot-otot dinding usus yang mengakibatkan sembelit. Waspadai ketika buang air disertai rasa panas dan nyeri.

Cara mengatasi sembelit adalah dengan banyak-banyak minum air putih, konsumsi buah dan sayuran serta makanan yang banyak mengandung serat. Jangan membiarkan sembelit berlangsung terus menerus karena dapat menimbulkan wasir. Umumnya keluhan ini kembali terasa ketika kandungan berusia sembilan bulan. Saat itu bayi kembali turun ke rongga panggul.


Mengatasi Sulit Tidur

Klik disini tips-tips untuk mengatasi sulit tidur.


Mengatasi Masalah Keputihan

Dengan adanya peningkatan hormonal selama kehamilan, vagina akan mengeluarkan cairan berwarna putih susu, encer, dan tidak berbau yang lazim disebut lekore. Cairan ini bertambah banyak seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Selama cairan tersebut normal, jagalah kebersihan dan kelembaban area vagina, jangan memakai pakaian dalam terlalu ketat dan usahakan berbahan katun. Jika keputihan disertai rasa gatal, berbau, dan jumlahnya sangat banyak, segera pergi ke dokter. Kondisi ini harus dicurigai sebagai infeksi dan bila tidak ditanggulangi akan terjadi pelunakan pada leher rahim dan timbul kontraksi sebelum waktunya.


Kapan Harus ke Dokter?

Jika menemui gejala-gejala berikut, segeralah telepon dokter.

  • Muntah berat atau berulang kali, atau muntah disertai sakit atau demam.
  • Menggigil atau demam diatas 38,3 ℃.
  • Adanya tekanan pada panggul, sakit di punggung bagian bawah, atau kram sebelum usia 37 minggu kehamilan.
  • Buang air kecil yang sakit atau terasa seperti terbakar.
  • Sedikit buang air kecil atau tidak sama sekali.
  • Penurunan gerakan janin. Sebagai panduan umum, jika terjadi kurang dari 10 gerakan dalam 2 jam pada kehamilan minggu ke-26 atau lebih, artinya kondisi janin tidak normal.
  • Sakit perut yang hebat atau bertahan lama.
  • Pendarahan atau terjadi bercak dari vagina.
  • Bocornya cairan atau perubahan dalam cairan yang keluar dari vagina. Yakni jika menjadi berair, lengket, atau berdarah.
  • Pingsan atau pusing-pusing, pupil mata menyempit.
  • Trauma atau cedera pada daerah perut.
  • Rasa gatal yang menetap di seluruh tubuh, khususnya jika dibarengi kulit tubuh menguning, urin berwarna gelap, dan feses berwarna pucat.
  • Gangguan penglihatan, seperti pandangan ganda, pandangan kabur atau buram, atau ada titik mata yang terasa silau ketika memandang sesuatu.
  • Sakit kepala berat yang bertahan lebih dari 2 – 3 jam.
  • Pembengkakan atau terasa berat akibat cairan ederma pada tangan, muka sekitar mata, atau penambahan berat badan secara tiba-tiba dan tidak berkaitan dengan pola makan.
  • Kram parah yang menetap pada kaki atau betis, yang tidak mereda.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?