Kejang Demam “Step” Pada Bayi atau Anak dan Cara Menanganinya

Kejang Demam “Step” Pada Bayi atau Anak dan Cara Menanganinya

Perihal: Kejang Demam “Step” Pada Bayi atau Anak dan Cara Menanganinya

Tolong, anakku kejang demam. Suhu tubuhnya 38.4 ℃ jika diukur di telinganya (bisa saja suhu tubuhnya 37.7 ℃ ketika diukur pada ketiak), matanya mendelik keatas, badannya kaku, dan berlangsung 3 menitan, lalu kemudian menangis ketika sadar. Apa ini yang namanya “step”?

Kejang Demam "Step" Pada Bayi atau Anak dan Cara Menanganinya

Kejang demam lebih sering dikenal masyarakat dengan sebutan “step” dan paling sering membuat orangtua panik luar biasa. Menurut konsensus IDAI tahun 2006 tentang kejang demam, kejang demam merupakan bangkitan kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh (suhu diatas 38 ℃) dan disebabkan oleh suatu proses di luar kepala. Kejang demam biasa terjadi pada 2 – 4 % bayi dan anak berumur 6 bulan hingga 5 tahun.

Pembagian kejang demam ada dua, seperti dibawah ini:

Kejang demam sederhana (simple febrile seizure), ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Berlangsung singkat, kurang dari 15 menit dan umumnya akan berhenti sendiri.
  • Berbentuk umum tonik atau klonik tanpa gerakan fokal.
  • Tidak berulang dalam waktu 24 jam.
  • Kejang demam sederhana paling sering dialami diantara seluruh kasus kejang demam.

Kejang demam kompleks, ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Kejang lebih lama dari 15 menit.
  • Kejang fokal atau parsial satu sisi atau kejang yang umumnya didahului dengan kejang parsial.
  • Terjadi berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.

Sebelum lanjut, simak penjelasan tonik, klonik, dan parsial berikut:

  • Tonik adalah bentuk kejang saat bagian tubuh yang kejang terjadi kekakuan.
  • Klonik adalah bentuk kejang saat bagian tubuh yang kejang menjadi tersentak-sentak (kelojotan) tanpa kekakuan.
  • Kejang parsial adalah kejang yang terjadi hanya pada satu sisi bagian tubuh saja.

Ada beberapa kasus, dimana setiap kali demam anak tersebut selalu kejang demam. Biasanya pada kasus seperti ini, dokter anak kepercayaan Bunda pasti sudah membekali dengan obat antikejang. 

Beberapa hal berikut dapat dilakukan Bunda bila anaknya mengalami kejang demam:

  • Tetap tenang dan tidak panik.
  • Letakkan anak di tempat aman dan jauhkan dari barang berbahaya.
  • Kendorkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
  • Posisikan anak telentang dengan kepala miring jika tidak sadar. Bersihkan muntahan atau lendir dari mulut atau hidung (jika ada).
  • Walau ada kemungkinan lidah tergigit tapi jangan masukan sesuatu ke dalam mulut anak.
  • Pantau hal-hal berikut selama anak kejang, agar bisa memberikan informasi ini kepada dokter:
    • Ukur suhu tubuh anak.
    • Catat lamanya kejang berlangsung dan jenis kejang yang terjadi. Apakah kejang di seluruh tubuh atau hanya gerakan tangan dan kaki yang berulang-ulang? Ataukan gerakan tangan dan kaki yang disusul kejang seluruh tubuh?
    • Apakah kejang terjadi berulang selama 24 jam? Jika berulang, apakah anak terbangun seperti biasa atau lebih cenderung tidur ketika kejang?
    • Apakah ada kelainan setelah kejang seperti mulut mencong?
  • Tetaplah bersama bayi (anak) selama mereka kejang. Penting bagi sang Ibu untuk selalu berada disisi bayi (anak) ketika kejang.
  • Lakukan penanganan demam jika anak masih demam setelah kejang di tautan ini: https://goo.gl/KlTC0Y.
  • Jika dalam waktu 24 jam terlihat bertambah parah, segera bawa ke dokter.

Selama ini yang menjadi kepercayaan banyak orang adalah jika sering “step” maka anak bisa jadi cacat atau bodoh. Lalu biar tidak mudah “step” berikan kopi. Apakah itu benar?

Jawabnya adalah tidak benar. “Step” atau kejang demam tidak menyebabkan kerusakan otak permanen. Jadi, anak yang pernah mengalami kejang demam tidak beresiko menjadi cacat atau bodoh. Anak yang pernah mengalami kejang demam walau berulang kali, tetap bisa berkembang normal, belajar, dan tidak beresiko pada epilepsi.

Perihal pemberian kopi dapat mencegah kejang demam adalah mitos yang diturunkan secara turun-temurun. Perlu diketahui bahwa kopi bukanlah obat kejang. Efek pemberian kopi walau dalam jumlah sedikit kepada bayi atau anak adalah mampu meningkatkan aktivitas kerja jantung anak menjadi berdebar-debar, menjadi gelisah dan sulit tidur, dan rewel. Selain itu, kopi memiliki efek duretik sehingga memicu bayi untuk membuang air kecil lebih sering dan menyebabkan dehidrasi. Oleh karenanya, waspadai pemberian kopi pada bayi.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?