Hal-hal Yang Mempengaruhi Perkembangan Janin

Hal-hal Yang Mempengaruhi Perkembangan Janin

Banyak hal-hal yang mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan, misalnya saja gangguan pikiran, gangguan makanan, obat-obatan, infeksi, dan berbagai penyakit lainnya.

1. Gangguan Emosi

Sudah dibuktikan secara ilmiah bahwa janin dalam kandungan dapat merasakan apa saja yang dirasakan oleh ibu. Misalnya, bila sewaktu mengandung ibu selalu cekcok dengan suaminya dan ibunya merasa kesal yang selanjutnya mempengaruhi pengeluaran hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi, kemungkinan besar bayi yang lahir nanti sifatnya juga menunjukkan sifat penentang atau pengugup. Sebaliknya, bila selama hamil si ibu hidup rukun dan tentram, maka dapat diharapkan bayi yang lahir kelak mempunyai sifat tenang dan bijaksana.


2. Gangguan Makanan

Telah dibuktikan bahwa ibu yang selama hamil menderita kekurangan makan dan nilai gizinya buruk akan melahirkan bayi yang tidak sempurna atau bahkan menyebabkan kematian bayi. Untuk mendapatkan bayi yang sehat, makanan seorang ibu hamil perlu mendapatkan perhatian yang wajar.


3. Benturan Keras

Benturan yang terjadi pada perut ibu hamil, misalnya terpeleset atau mengalami kecelakaan lalu lintas bisa mengganggu perkembangan janin. Juga senggama yang dilakukan dengan suami di awal kelahiran kadangkala menekan mulut rahim terlalu dalam hingga menimbulkan pendarahan.


4. Pengaruh Obat-Obatan

Berbagai obat dapat mempengaruhi perkembangan janin, terutama pada kehamilan sebelum 16 minggu, karena di masa tersebut terjadi pembentukan organ dan bagian tubuh.


5. Penyakit Kencing Manis

Ibu-ibu hamil yang menderita kencing manis pada umumnya akan melahirkan bayi yang lebih besar dari biasanya, sehingga akan menyulitkan sewaktu melahirkan.


6. Sindroma Down

Bayi yang Terlahir dengan Sindroma Down

Diantara 1000 kelahiran, ada kemungkinan satu bayi akan mengalami sindroma down. Manusia pada umumnya memiliki 46 kromosom, namun bayi dengan sindroma down memiliki 47 kromosom. Sekitar 2% dari ibu hamil dan melahirkan di usia 35 tahun diketahui bayi nya memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena sindroma down, yakni bentuk badan dan muka serta tingkah laku anak yang hampir serupa walaupun berbeda bangsa. Ciri-cirinya adalah:

  • Bagian kepala belakang gepeng.
  • Celah mata miring ke atas sehingga tampak seperti anak bangsa mongol.
  • Sudut mata dalam membentuk lipatan kulit.
  • Hidung pesek, telinga lebih kecil, dan terletak lebih rendah dari biasa.
  • Kecerdasan anak sindroma down ini agak kurang, tetapi lebih banyak bergerak.

Anak-anak dengan sindroma down harus mendapat pendidikan khusus sedini mungkin sehingga nantinya bisa dipercepat pertumbuhan dan perkembangan anak itu.


7. Infeksi

Infeksi pada dinding rahim dapat mengganggu penyediaan makanan bagi janin.


8. Rubella

Penyakit itu hampir serupa dengan campak. Ibu hamil dengan kandungan yang berusia kurang dari tiga bulan bila terkena campak, besar kemungkinan akan melahirkan anak yang cacat. Oleh karena itu, dokter pada umumnya mempertimbangkan untuk menghentikan kandungan tersebut.


9. Penyakit Sifilis

Bila diderita oleh ibu hamil dengan kandungan yang berusia kurang dari lima bulan, kemungkinan penyakit dapat menyebabkan kematian janin. Jika berusia lebih dari lima bulan dan si ibu menderita sifilis, maka bayi nya akan lahir cacat.


10. Penyakit Gonorhoea

Pada wanita, penyakit ini mempunyai gejala yang lebih ringan, bahkan kadang tidak diketahui oleh si penderita. Sewaktu buang air kecil hanya akan merasakan panas membakar. Bahaya penyakit Gonorhoea terhadap ibu adalah kemungkinan penyakit ini menutup jalannya tuba fallopi sehingga menyebabkan kemandulan bagi si ibu. Sedang bagi bayinya yang akan lahir dapat menyebabkan penyakit mata. Bila tidak segera diobati, bisa menyebabkan mata si bayi buta, bahkan kerusakan kornea mata yang kemudian disusul dengan radang otak dan berakhir dengan kematian.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?