Faktor-Faktor Penting yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Faktor-Faktor Penting yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak merupakan hal yang memang sudah ditetapkan sebelumnya dan mayoritas perkembangan sudah muncul pada waktu anak lahir. Meskipun demikian, sebelum kelahiran ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi bayi bertumbuh dan menjadi matang. Faktor-faktor ini bekerja sepanjang kehidupan anak dan terus sampai dewasa.

Faktor-Faktor Penting yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Berikut adalah faktor-faktor penting tersebut:

  • Kualitas dasar individu.
  • Pengaruh genetik.
  • Tekanan fisik.
  • Gangguan emosional.
  • Kehilangan akan kebutuhan-kebutuhan dasar.
  • Kurang stimulasi yang memadai.
  • Pelatihan dan pengajaran.
  • Ekspektasi sosial dan budaya.

Lanjut baca agar lebih paham dengan contoh atas faktor-faktor diatas ya Bunda.

Banyak faktor-faktor tadi memiliki pengaruh negatif dan dapat mengganggu perkembangan anak. Namun, sebagian faktor juga memberikan dampak positif dan pengaruh yang menguatkan. Misalnya, tekanan emosial akibat rasa kehilangan dapat membuat seorang anak merasa sangat tertekan pada suatu waktu, tetapi jika ia mampu mengatasi pengalaman tersebut dengan baik, maka mereka bisa lebih kuat secara emosional dan lebih baik dalam menghadapi rasa kehilangan di kemudian hari. 

Karakteristik individu setiap anak sudah terbentuk sebelum lahir dan berada di bawah pengaruh genetika, dan ini membuat setiap anak unik. Faktor lain yang juga mempengaruhi perkembangan anak sebelum lahir adalah infeksi, kurang pasokan oksigen, kondisi kesehatan ibu, dan paparan bahan kimia. Karakteristik yang dimiliki anak sejak lahir secara alami merupakan campuran dari faktor genetik dan lingkungan. Keduanya bergabung menciptakan kualitas dasar anak.

Tekanan fisik seperti infeksi, kecelakaan, atau yang disebabkan oleh hal lain bisa memperlambat perkembangan anak secara keseluruhan. Namun, ada juga tekanan fisik yang sifatnya hanya mempengaruhi perkembangan sebagian tubuh. Contohnya, luka di otot saraf kaki mungkin akan membuat anak tertunda belajar jalan.

Gangguan emosional mungkin tidak terlihat sejelas masalah fisik yang memperlambat perkembangan anak, tetapi pengaruhnya bisa lebih parah. Gangguan emosional umumnya berpengaruh pada aspek perilaku anak. Tekanan yang keras atau lama dapat mempengaruhi perkembangannya, contoh: jika seorang anak tertekan dan sedih secara mendalam selama lebih dari satu atau dua minggu, semua aspek perkembangannya akan semakin melambat, diikuti dengan masalah gangguan tidur, selera makan, dan konsentrasi.

Terlalu banyak stimulasi dan pelatihan juga bisa mengganggu perkembangan anak. Contohnya, anak yang sangat pandai terkadang sudah diberikan banyak hal akademis sejak usia dini dan diharapkan memang untuk mempercepat perkembangan dia, tetapi bisa juga menyebabkan hal lain seperti belajar tentang keterampilan praktis dan hubungan sosial malah tidak berkembang sewajarnya.

Pengaruh lingkungan sosial dan budaya juga berdampak pada perkembangan anak. Contohnya, anak-anak orang Burma dilatih untuk tidak menunjukkan perasaan mereka sehingga ekspresi perkembangan emosional mereka cukup lambat.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

X
WeCreativez WhatsApp Support
Punya pertanyaan?
👋 Ada yang bisa kami bantu?